Sabtu, 11 Agustus 2012

MPS-REVIEW IV


REVIEW IV
Theory and social research
Oleh: Yasinta Sonia Ariesti
NPM: 1006762612
Chapter ini akan menjelaskan bagaimana memulai untuk mengkombinasikan pertanyaan teoritikal dengan penelitian empiris
Hubungan antara teori dan penelitian menekankan untuk membangun suatu penjelasan tanpa diimbangi dengan mengujinya dengan fakta. Penjelasan yang baik dibangun melalui dua proses yang saling berhubungan yaitu, konstruksi teori dan pengujian teori. Theory construction atau konstruksi teori (KT) adalah proses penelitian yang diawali dengan satu perangkat observasi yang berujuan untuk membuat satu teori. Proses ini juga disebut sebagai grounded theory atau induktif.
Theory testing atau pengujian teori (PT) berbeda dengan KT karena diawali dengan sebuah teori yang selanjutnya akan diekmbangkan menjadi suatu observasi dan teori tersebut berguna untuk mmprediksi apa yang akan terjadi di dunia nyata. Jika prediksi kita benar, maka itu akan memperkuat teori tersbut, tapi jika salah, kemungkinannya adalah si teori itu memang salah, prediksinya tidak logis yang berasal dari teori, dan informasi yang dikumpulkan cacat.
Proses dari konstruksi teori terdiri dari tiga tahap, yang pertama adalah membangun makna dari pengamatan itu sendiri. Ini adalah proses yang penting untuk membangun pemahaman untuk observasi tersebut mencapai sesuatu yang general dan mendapatkan indikator-indikator untuk menguji teori tersebut. Diawali dengan mencari faktor umum dari teori tsb, lalu mengembangkan teori yang sudah ada untuk diturunkan menjadi konsep-konsep untuk memperkaya si teori.ini penting agar kita tidak terpaku pada satu teori dan perspektiv yang kita gunakan diawal dan tidak mempedulikan kenyataan yang akan berbeda pada proses observasi. Setelah faktor umumnya, lihat konteksnya (seperti karakteristik, perilaku dan sikapnya), tanya beberapa responden mengenai apa yang melatarbelakangi mereka bersikap, dan introspeksi, pahami gejalanya dari sudut pandang mereka sendiri.
Yang kedua adalah tingkat umum atau pelevelan generalistasannya. Ini adalah proses penurunan si teori menjadi sebuah konsep yang lebih umum.
Dan yang ketiga adalah pentingnya proses uji teori yang bisa diterima. Disini, penjelasan akan berproses dari suatu hal yang partiular menjadi sesuatu yang lebih general, dari observasi yang berproses menjadi teori. Dan teori ini akan diuji oleh fakta-fakta.
Proses pengujian teori ada enam proses, diawali dengan yang pertama adalah menspesifikasikan teori apa yang akan diuji, lalu teori tersebut diturunkan menjadi suatu konsep, setelah itu turunkan lagi konsep tersebut menjadi sebuah preposisi, dimana preposisi ini dapat menilai atau mengukur si konsep, lalu setelah itu data yang relevan dikumpulkan untuk menguji teori dan data tersebut dianalisis untuk melihat apakah si data ini bisa mensuport untuk menguji preposisi, konsep dan teori intinya. Dan yang terakhir teori tersebut dinilai, apakah sesuai dengan teori awal atau tidak, karena biasanya setelah melewati proses observasi hasilnya akan berbeda.
Proses pengujian ini juga dikatakan terus menerus atau an ongoing process, karena pada dasarnya proses induktif dan deduktif daling berkaitan untuk membuat suatu teori dan menguji teori tsb.
The need for theory and observation dilandasi karena banyaknya penjelasan yang tidak diuji sistematik secara empiris, karena pengujian ini adalah kunci untuk menyangkal teori yang tidak sesuai dan sebaliknya, karena biasanya teori itu diterima karena siapa yang mengeluarkan teori tersebut, bukan hanya kebenaran dari si teori tersebut.
Sumber-sumber teori berasal dari perspektiv sosiologi dan lainnya yang lebih mengandalkan imajinasi dan pengalaman si peneliti yang tentunya juga mengandalkan kemampuan analisis, ide dan interpretasi.
Peran dari penelitian deskriptif menekankan pada apa atau what things are like, bukan why they are that way. Penelitian deskriptif bisa menjadi kongkrit atau lebih abstrak, tergantung dari apa yang ingin kita deskripsikan. Penelitian deskriptif yang baik penting karena bisa membantu suatu teori agar terlihat lebih meyakinkan dengan keakuratannya dan kebenarannya. Lalu bisa menstimulus si penjelasan dan penelitian agar si teori itu tidak disalahgunakan, dan yang terakhir adalah peran kuncinya yang bisa membantu menyorot permasalahan yang ada.
Sentralitas teori menjelaskan bagaimana untuk menjawab mengapa harus diawali oleh teori, yang jawabannya adalah teori merupakan tujuan utama dari sebuah penelitian, dapat menguji observasi dan relevansinya dengan masalah yang ada, menentukan konteks dan makna dalam sebuah penelitian.
Formulating and clarifying research questions
lima tahapan untuk mengklarifikasi pertanyaan penelitian adalah dengan membdakan penelitian yang bersifat penjelasan atau eskriptif lalu memfokuskannya ke pertanyaan penelitian deskriptif dan membedakannya dengan penelitian penjelasan lalu menyusun sumber data untuk penelitian dan membuat design penelitian.
 Pertanyaan penelitian memiliki variabel yang dependen, independen, dan intervening. Descriptive research bertujuan membuat deskripsi tentang suatu fenomena dan tidak berusaha untuk menjelaskan mangapa itu terjadi yang memuat waktu, lokasi, spesifikasi dan perbandingan dari si fenomena, aspek dan seberapa abstraknya fenomena tersebut. Disini waktu menjadi dimensi yang penting. Sedangkan explanation research berusaha untuk menjelaskan sebab dan akibat dari suatu fenomena yang terjadi. Dibagi menjadi dua, yaitu preliminary study yang tujuannya untuk mengidentifikasi masalah, gejala dan realitasnya. Ini masih sangat abstrak karena si peneliti belum bisa menentukan aspek-aspek yang akan diteliti. Lalu ada penelitian yang tujuan awalnya untuk memecahkan aspek-aspek yang akan diteliti, ini lebih spesifik dan lebih kompleks. Intinya bertujuan megkonklusikan proses mengenai mengapa suatu fenomena terjadi dan akibatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar