REVIEW
IV
Theory
and social research
Oleh:
Yasinta Sonia Ariesti
NPM:
1006762612
Chapter ini akan
menjelaskan bagaimana memulai untuk mengkombinasikan pertanyaan teoritikal
dengan penelitian empiris
Hubungan
antara teori dan penelitian menekankan untuk membangun suatu
penjelasan tanpa diimbangi dengan mengujinya dengan fakta. Penjelasan yang baik
dibangun melalui dua proses yang saling berhubungan yaitu, konstruksi teori dan
pengujian teori. Theory construction
atau konstruksi teori (KT) adalah proses penelitian yang diawali dengan satu
perangkat observasi yang berujuan untuk membuat satu teori. Proses ini juga
disebut sebagai grounded theory atau
induktif.
Theory
testing atau pengujian teori (PT) berbeda dengan KT karena
diawali dengan sebuah teori yang selanjutnya akan diekmbangkan menjadi suatu
observasi dan teori tersebut berguna untuk mmprediksi apa yang akan terjadi di
dunia nyata. Jika prediksi kita benar, maka itu akan memperkuat teori tersbut,
tapi jika salah, kemungkinannya adalah si teori itu memang salah, prediksinya
tidak logis yang berasal dari teori, dan informasi yang dikumpulkan cacat.
Proses
dari konstruksi teori terdiri dari tiga tahap, yang pertama
adalah membangun makna dari pengamatan itu sendiri. Ini adalah proses yang
penting untuk membangun pemahaman untuk observasi tersebut mencapai sesuatu
yang general dan mendapatkan indikator-indikator untuk menguji teori tersebut.
Diawali dengan mencari faktor umum dari teori tsb, lalu mengembangkan teori
yang sudah ada untuk diturunkan menjadi konsep-konsep untuk memperkaya si
teori.ini penting agar kita tidak terpaku pada satu teori dan perspektiv yang
kita gunakan diawal dan tidak mempedulikan kenyataan yang akan berbeda pada proses
observasi. Setelah faktor umumnya, lihat konteksnya (seperti karakteristik,
perilaku dan sikapnya), tanya beberapa responden mengenai apa yang
melatarbelakangi mereka bersikap, dan introspeksi, pahami gejalanya dari sudut
pandang mereka sendiri.
Yang kedua adalah
tingkat umum atau pelevelan generalistasannya. Ini adalah proses penurunan si
teori menjadi sebuah konsep yang lebih umum.
Dan yang ketiga adalah
pentingnya proses uji teori yang bisa diterima. Disini, penjelasan akan
berproses dari suatu hal yang partiular menjadi sesuatu yang lebih general,
dari observasi yang berproses menjadi teori. Dan teori ini akan diuji oleh
fakta-fakta.
Proses pengujian teori
ada enam proses, diawali dengan yang pertama adalah menspesifikasikan teori apa
yang akan diuji, lalu teori tersebut diturunkan menjadi suatu konsep, setelah
itu turunkan lagi konsep tersebut menjadi sebuah preposisi, dimana preposisi
ini dapat menilai atau mengukur si konsep, lalu setelah itu data yang relevan
dikumpulkan untuk menguji teori dan data tersebut dianalisis untuk melihat
apakah si data ini bisa mensuport untuk menguji preposisi, konsep dan teori
intinya. Dan yang terakhir teori tersebut dinilai, apakah sesuai dengan teori
awal atau tidak, karena biasanya setelah melewati proses observasi hasilnya
akan berbeda.
Proses pengujian ini
juga dikatakan terus menerus atau an ongoing process, karena pada dasarnya
proses induktif dan deduktif daling berkaitan untuk membuat suatu teori dan
menguji teori tsb.
The need for theory and
observation dilandasi karena banyaknya penjelasan
yang tidak diuji sistematik secara empiris, karena pengujian ini adalah kunci
untuk menyangkal teori yang tidak sesuai dan sebaliknya, karena biasanya teori
itu diterima karena siapa yang mengeluarkan teori tersebut, bukan hanya
kebenaran dari si teori tersebut.
Sumber-sumber
teori berasal dari perspektiv sosiologi dan lainnya yang
lebih mengandalkan imajinasi dan pengalaman si peneliti yang tentunya juga
mengandalkan kemampuan analisis, ide dan interpretasi.
Peran
dari penelitian deskriptif menekankan pada apa atau what
things are like, bukan why they are that way. Penelitian deskriptif bisa
menjadi kongkrit atau lebih abstrak, tergantung dari apa yang ingin kita
deskripsikan. Penelitian deskriptif yang baik penting karena bisa membantu
suatu teori agar terlihat lebih meyakinkan dengan keakuratannya dan
kebenarannya. Lalu bisa menstimulus si penjelasan dan penelitian agar si teori
itu tidak disalahgunakan, dan yang terakhir adalah peran kuncinya yang bisa
membantu menyorot permasalahan yang ada.
Sentralitas
teori menjelaskan bagaimana untuk menjawab mengapa harus
diawali oleh teori, yang jawabannya adalah teori merupakan tujuan utama dari
sebuah penelitian, dapat menguji observasi dan relevansinya dengan masalah yang
ada, menentukan konteks dan makna dalam sebuah penelitian.
Formulating and
clarifying research questions
lima tahapan untuk
mengklarifikasi pertanyaan penelitian adalah dengan membdakan penelitian yang
bersifat penjelasan atau eskriptif lalu memfokuskannya ke pertanyaan penelitian
deskriptif dan membedakannya dengan penelitian penjelasan lalu menyusun sumber
data untuk penelitian dan membuat design penelitian.
Pertanyaan penelitian memiliki variabel yang
dependen, independen, dan intervening. Descriptive
research bertujuan membuat deskripsi tentang suatu fenomena dan tidak
berusaha untuk menjelaskan mangapa itu terjadi yang memuat waktu, lokasi,
spesifikasi dan perbandingan dari si fenomena, aspek dan seberapa abstraknya
fenomena tersebut. Disini waktu menjadi dimensi yang penting. Sedangkan explanation research berusaha untuk
menjelaskan sebab dan akibat dari suatu fenomena yang terjadi. Dibagi menjadi
dua, yaitu preliminary study yang tujuannya untuk mengidentifikasi masalah,
gejala dan realitasnya. Ini masih sangat abstrak karena si peneliti belum bisa
menentukan aspek-aspek yang akan diteliti. Lalu ada penelitian yang tujuan
awalnya untuk memecahkan aspek-aspek yang akan diteliti, ini lebih spesifik dan
lebih kompleks. Intinya bertujuan megkonklusikan proses mengenai mengapa suatu
fenomena terjadi dan akibatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar