Sabtu, 11 Agustus 2012

MPS-REVIEW IX


REVIEW IX: Qualitative
Chapter 2 Jane Ritchie-The Applications of qualitative methods to social research &
Chapter 3 Fane Lewis-Design Issue
Oleh: Yasinta Sonia Ariesti
NPM: 1006762612
Metode penelitian yang berbeda-beda akan menghasilkan dan memberikan kontribusi yang berbeda pula. Misalnya dalam penelitian teoritis yang menitikberatkan pada pengujian, peningkatan dan pembangkitan disiplin fakta-fakta dalam pengumpulan datanya. Sedangkan applied research menggunakan ilmu pengetahuan dalam elaborasi dan pemahaman pada isu yang sedang berkembang. Pada ilmu sosial terdapat perdebatan mengenai kemungkinan untuk menggabungkan penelitian teoritis dan applied research untuk menghasilkan satu teori yang valid dan mumpuni, mengapa teori dan metode menjadi sangat penting? Silverman mengatakan bahwa, tanpa teori penelitian menjadi tidak mungkin dan tak berarah, dan tanpa penelitian teori hanyalah menjadi suatu tempat perenungan diatas kursi malas.
 Jadi, penelitian kualitatif menyediakan beberapa alternatif penelitian demi mencapai satu teori. Penelitian yang bersifat kualitatif ini dianggap lebih memberikan penjelasan dengan fungsi penelitian itu sendiri yang konstektual (atau deskriptif yang memaparkan bentuk baku yang sudah ada. membahas dari banyak sisi seperti dimensi dan kelas dalam suatu fenomena sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pemahaman pada masyarakat dan megeksplorasinya), eksplanatory (memeriksa dan mendalami/asosiasi dari satu fenomena yang terjadi, sebab dan akibatnya yang memungkinkan untuk menelusuri kaitannya dengan kasus lain dengan mempertimbangkan juga konteks dan tempat dari fenomena tersebut terjadi), evaluatif (yang menilai keefektivitasan dan bagaimana fenomena tersebut berlangsung yang berkaitan dengan kebijakan yang akan dievaluasi sebaik apa berjalannya sebuah kebijakan. Metode ini dibagi menjadi sumatif dan formatif, dimana sumatif berkaitan dengan dampak dan pengaruh dari keefektifitasan dan hasilnya. Dengan sifatnya yang fleksibel, dapat lebih leluasa dalam menghadapi masalah di lapangan. Dan formatif yang dapat memberikan informasi sebagai bahan untuk mengubah kebijakan), dan generatif (membantu pengembangan teori dengan pengembangan ide-ide barudan pengembangan teori sosial untuk memformulasikan kebijakan baru atau merombaknya dan menyempurnakannya).
Metode dapat dijalankan tanpa beberapa prinsip untuk memperhatikan aspek pemahaman, data yang berakar, kerumitan, spesifikasi dan kenyamanan, kejelasan dan kesensitifan dari pelaksanaan metode.
Ada beberapa cara pendekatan untuk mengumpulkan data kualitatif. Cara pertama dimana data yang difokuskan kepada fenomena yang terjadi. Seperti penelitian, analisis terhadap data dokumenter dan analisis discourse.
Penelitian atau observasi dimungkinkan untuk peneliti agar dapat menganalisa dan memahami, merekam interaksi yang terjadi antar perilaku meski tidak terjun langsung. Data dokumenter seperti dokumen publik seperti dokumen pemerintah, data dari media, surat resmi dan notulen rapat yang dapat dianalisa dengan pemahaman dari substansi data tersebut. Akan terungkap fakta-fakta sejarah yang tidak mungkin dilakukan penelitian. Analisis discourse atau analisa terhadapa wacana, percakapan, dan lainnya yang dapat mmperrlihatkan hubungan sosial dari hasil wawancara, pidato dan lainnya.
Cara yang kedua adalah dengan fokus pada data yang dihasilkan oleh peneliti sendiri, seperti dengan laporan, beberapa interview, dan focus group. Laporan cerita disini seperti dengan metode biografi yang dipelajari oleh si peneliti sendiri dan dengan natural menceritakan kembali pemahamannya. Interview atau wawancara untuk memperoleh data yang rinci dan triad, dimana wawancara mendalam terhadap tiga orang sekaligus dan dengan leluasa untuk saling memperbandingkan pendapatnya. Sedangkan focus group adalah diskusi yang melibatkan segelintir orang untuk membahas satu permasalahan.
Ada beberapa perdebatan mengenai apakah metode kualitatif dan kuantitatif bisa disatukan atau tidak. Kedua metode ini sebenarnya bisa dikombinasikan selama si peneliti yang menggunakannya memakai paradigma yang sama sehingga tidak terjadinya ketimpangan pemahaman. Karena dalam suatu penelitian, pengukuran suatu data membutuhkan analisa kuantitatif yang selanjutnya didampingi oleh proses investigasi dengan metode kualitatifnya. Tapi metode kualitatif juga ada kalanya untuk dipakai secara tunggal, ketika untuk mempelajari pengetahuan dan personal dari pertisipan dimana pemahaman yang secara mendalam dan personal dibutuhkan, saat konsep-konsep (saat mengumpulkan data dari subjek yang memiliki peran spesifik dan munculnya gejala-gejala sosial dan sensitifitas dan emosional individu partisipan sedang bermain) tidak bisa dikorelasikan dengan metode penelitian lain.
Rancangan penelitian kualitatif yang baik adalah rancangan yang tujuannya jelas, pertanyaan penelitian, dan metode penelitiannya juga jelas, dimana akan menghasilkan data yang valid dan dapat dipakai. Pertanyaan penelitian haruslah: jelas, dapat dimengerti, tidak ambigu. Fokus tapi tidak sempit, tidak abstrak, saling berhubungan, berguna baik untuk bahan kebijakan atau praktikal untuk pembangunan teori sosial. Dapat dikerjakan dan merupakan ketertarikan tersendiri untuk si peneliti.
Nilai dari penelitian kualitatif adalah lebih dapat dimengerti daripada mengukur perbedaannya dan dapat dilihat identifikasi dari absensi atau kehadiran dari fenomena, dapat mengksplorasi si fenomena tsb berikut alasannya secara eksplanatori dari dampak dan konsekuensinya. Lalu interaksinya antara fenomena itu sendiri dan dengan isu yang sedang dipelajari.
Rancangan penelitian ini juga dipengaruhi oleh pengambilan waktu dan periode dari penelitian tersebut atau time frame yang dibagi menjadi penelitian satu waktu/single episode yang digunakan ketika situasi cenderung stabil dan penelitian kualitatif longitudinal dimana menggunakan lebih dari satu periode waktu dalam mengumpulkan data yang mengangkat isu kunci yang membutuhkan penelitian, studi sampel lapangan dan analisis organisasi yang begitu kompleks bagi peneliti. Dan hal yang harus diperhatikan adalah importance of context, lalu keakuratan dan kelengkapan dari penelitian, dan siapa yang menginterpretasikan paling tinggi metode penelitian tersebut.
Dua kunci penelitian dalam membangkitkan data adalah dengan cara in depth interview dan focus group. Jika in-depth terfokus pada personal dalam konteks pertanyaan dan berusaha memahami kekomplesitasan dari sautu isu dan prosesnya sedangkan focus group pada interaksi yang dibangun dalam grup untuk membahas satu masalah subjeknya yang bersifat konseptual.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar