REVIEW IX: Qualitative
Chapter
2 Jane Ritchie-The Applications of qualitative methods to social research &
Chapter
3 Fane Lewis-Design Issue
Oleh: Yasinta Sonia Ariesti
NPM: 1006762612
Metode
penelitian yang berbeda-beda akan menghasilkan dan memberikan kontribusi yang
berbeda pula. Misalnya dalam penelitian teoritis yang menitikberatkan pada
pengujian, peningkatan dan pembangkitan disiplin fakta-fakta dalam pengumpulan
datanya. Sedangkan applied research
menggunakan ilmu pengetahuan dalam elaborasi dan pemahaman pada isu yang sedang
berkembang. Pada ilmu sosial terdapat perdebatan mengenai kemungkinan untuk
menggabungkan penelitian teoritis dan applied
research untuk menghasilkan satu teori yang valid dan mumpuni, mengapa
teori dan metode menjadi sangat penting? Silverman mengatakan bahwa, tanpa
teori penelitian menjadi tidak mungkin dan tak berarah, dan tanpa penelitian
teori hanyalah menjadi suatu tempat perenungan diatas kursi malas.
Jadi, penelitian kualitatif menyediakan
beberapa alternatif penelitian demi mencapai satu teori. Penelitian yang
bersifat kualitatif ini dianggap lebih memberikan penjelasan dengan fungsi
penelitian itu sendiri yang konstektual
(atau deskriptif yang memaparkan bentuk baku yang sudah ada. membahas dari
banyak sisi seperti dimensi dan kelas dalam suatu fenomena sosial. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menjelaskan pemahaman pada masyarakat dan
megeksplorasinya), eksplanatory (memeriksa dan mendalami/asosiasi dari satu
fenomena yang terjadi, sebab dan akibatnya yang memungkinkan untuk menelusuri
kaitannya dengan kasus lain dengan mempertimbangkan juga konteks dan tempat
dari fenomena tersebut terjadi), evaluatif
(yang menilai keefektivitasan dan bagaimana fenomena tersebut berlangsung yang
berkaitan dengan kebijakan yang akan dievaluasi sebaik apa berjalannya sebuah
kebijakan. Metode ini dibagi menjadi sumatif dan formatif, dimana sumatif
berkaitan dengan dampak dan pengaruh dari keefektifitasan dan hasilnya. Dengan
sifatnya yang fleksibel, dapat lebih leluasa dalam menghadapi masalah di
lapangan. Dan formatif yang dapat memberikan informasi sebagai bahan untuk
mengubah kebijakan), dan generatif
(membantu pengembangan teori dengan pengembangan ide-ide barudan pengembangan
teori sosial untuk memformulasikan kebijakan baru atau merombaknya dan
menyempurnakannya).
Metode
dapat dijalankan tanpa beberapa prinsip untuk memperhatikan aspek pemahaman,
data yang berakar, kerumitan, spesifikasi dan kenyamanan, kejelasan dan
kesensitifan dari pelaksanaan metode.
Ada
beberapa cara pendekatan untuk mengumpulkan data kualitatif. Cara pertama
dimana data yang difokuskan kepada fenomena yang terjadi. Seperti penelitian,
analisis terhadap data dokumenter dan analisis discourse.
Penelitian
atau observasi dimungkinkan untuk peneliti agar dapat menganalisa dan memahami,
merekam interaksi yang terjadi antar perilaku meski tidak terjun langsung. Data
dokumenter seperti dokumen publik seperti dokumen pemerintah, data dari media,
surat resmi dan notulen rapat yang dapat dianalisa dengan pemahaman dari
substansi data tersebut. Akan terungkap fakta-fakta sejarah yang tidak mungkin
dilakukan penelitian. Analisis discourse
atau analisa terhadapa wacana, percakapan, dan lainnya yang dapat mmperrlihatkan
hubungan sosial dari hasil wawancara, pidato dan lainnya.
Cara
yang kedua adalah dengan fokus pada data yang dihasilkan oleh peneliti sendiri,
seperti dengan laporan, beberapa interview,
dan focus group. Laporan cerita disini seperti dengan metode biografi yang
dipelajari oleh si peneliti sendiri dan dengan natural menceritakan kembali
pemahamannya. Interview atau
wawancara untuk memperoleh data yang rinci dan triad, dimana wawancara mendalam
terhadap tiga orang sekaligus dan dengan leluasa untuk saling memperbandingkan
pendapatnya. Sedangkan focus group adalah diskusi yang melibatkan segelintir
orang untuk membahas satu permasalahan.
Ada
beberapa perdebatan mengenai apakah metode kualitatif dan kuantitatif bisa
disatukan atau tidak. Kedua metode ini sebenarnya bisa dikombinasikan selama si
peneliti yang menggunakannya memakai paradigma yang sama sehingga tidak
terjadinya ketimpangan pemahaman. Karena dalam suatu penelitian, pengukuran
suatu data membutuhkan analisa kuantitatif yang selanjutnya didampingi oleh
proses investigasi dengan metode kualitatifnya. Tapi metode kualitatif juga ada
kalanya untuk dipakai secara tunggal, ketika untuk mempelajari pengetahuan dan
personal dari pertisipan dimana pemahaman yang secara mendalam dan personal
dibutuhkan, saat konsep-konsep (saat mengumpulkan data dari subjek yang
memiliki peran spesifik dan munculnya gejala-gejala sosial dan sensitifitas dan
emosional individu partisipan sedang bermain) tidak bisa dikorelasikan dengan
metode penelitian lain.
Rancangan
penelitian kualitatif yang baik adalah rancangan yang tujuannya jelas,
pertanyaan penelitian, dan metode penelitiannya juga jelas, dimana akan
menghasilkan data yang valid dan dapat dipakai. Pertanyaan penelitian haruslah:
jelas, dapat dimengerti, tidak ambigu. Fokus tapi tidak sempit, tidak abstrak,
saling berhubungan, berguna baik untuk bahan kebijakan atau praktikal untuk
pembangunan teori sosial. Dapat dikerjakan dan merupakan ketertarikan
tersendiri untuk si peneliti.
Nilai
dari penelitian kualitatif adalah lebih dapat dimengerti daripada mengukur
perbedaannya dan dapat dilihat identifikasi dari absensi atau kehadiran dari
fenomena, dapat mengksplorasi si fenomena tsb berikut alasannya secara
eksplanatori dari dampak dan konsekuensinya. Lalu interaksinya antara fenomena
itu sendiri dan dengan isu yang sedang dipelajari.
Rancangan
penelitian ini juga dipengaruhi oleh pengambilan waktu dan periode dari penelitian
tersebut atau time frame yang dibagi
menjadi penelitian satu waktu/single episode yang digunakan ketika situasi
cenderung stabil dan penelitian kualitatif longitudinal dimana menggunakan
lebih dari satu periode waktu dalam mengumpulkan data yang mengangkat isu kunci
yang membutuhkan penelitian, studi sampel lapangan dan analisis organisasi yang
begitu kompleks bagi peneliti. Dan hal yang harus diperhatikan adalah importance of context, lalu keakuratan
dan kelengkapan dari penelitian, dan siapa yang menginterpretasikan paling
tinggi metode penelitian tersebut.
Dua
kunci penelitian dalam membangkitkan data adalah dengan cara in depth interview dan focus group. Jika in-depth terfokus pada personal dalam konteks pertanyaan dan
berusaha memahami kekomplesitasan dari sautu isu dan prosesnya sedangkan focus group pada interaksi yang dibangun
dalam grup untuk membahas satu masalah subjeknya yang bersifat konseptual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar